 
Kecenderungan para spammer untuk menjebak korban dengan menggunakan penyingkat alamat URL (universal resource locator), meningkat signifikan. Peningkatan jumlah spam dengan URL yang telah disingkat, menunjukkan taktik baru para spammer untuk bisa lolos dari penyaringan reputasi.
MessageLabs melaporkan bahwa volume email sampah (spam) yang menggunakan link-link dipersingkat, jumlahnya menjadi lima persen dari seluruh spam yang beredar di internet.
Pada kuartal II-2009, cuma 1 dari 200 spam yang memanfaatkan penyingkat URL. Namun, pada periode sama tahun ini, ada 10 dari 200 spam yang menggunakan taktik tersebut.
"Para pembuat spam membuat taktik yang semakin canggih, sehingga makin sulit untuk memblokir email spam dari mereka," ujar Paul Wood, analis MessageLab, seperti dikutip dari situs PCWorld, Senin 26 Juli 2010.
Dari ribuan spam tersebut, MessageLab yakin ada saja URL yang dipersingkat, yang kemudian dikunjungi oleh korban. Setiap 74 ribu email spam yang bermuatan link disingkat, setidaknya diyakini ada satu situs web bakal dikunjungi korban.
Penyedia layanan spam yang lebih andal justru bisa meningkatkan angka itu menjadi satu situs web terkunjungi, setiap 63 ribu email spam bermuatan link tersingkat. Oleh karenanya, berhati-hatilah saat mendapat link yang telah disingkat dari orang yang tidak dikenal.
Layanan penyingkat link (URL shortener) mulai marak sejak 2009, seiring dengan meningkatnya popularitas layanan mikroblog yang membatasi jumlah karakter pesan atau postingan yang disampaikan.
source : http://bit.ly/aS5uNP <-- sumpah ini benaran source bukan spam! :p
|