Metrogaya - Kamis malam (14/1) lalu, sebuah jalan di Kremlin bagian selatan macet total. Banyak pengguna jalan, menghentikan kendaraannya dengan terkejut dan terheran-heran. Sebuah layar video reklame di sudut jalan, tak lagi menampilkan iklan seperti biasa. Layar video raksasa itu sekarang menampilkan film porno..
Itulah sebuah cuplikan cerita hasil kreasi dari para hacker rusia. Mereka sangat misterius, punya kemampuan finansial karena mendapat dukungan kelompok tertentu, pintar dan sulit ditangkap. Tak heran jika para hacker Rusia, dianggap paling berbahaya di seluruh dunia.
Ungkapan ini bahkan mencuat dari Boris Miroshnikov, seorang Letnan Jenderal yang mengepalai Departemen 'K' sebuah departemen khusus yang menangani kejahatan dunia maya Rusia. "Kami mempunyai software terbaik di dunia, inilah yang membuat Rusia mempunyai hacker-hacker terkuat di dunia," ungkapnya dalam sebuah seminar cybercrime di London.
Dan kenyataan bahwa hacker Rusia memang berbahaya bukan hanya isapan jempol. Tahun lalu, tiga situs jejaring sosial; Facebook, LiveJournal dan Twitter pernah tergopoh-gopoh akibat serangan DDoS (distributed denial of sevice) oleh para hacker Rusia. Akibat 'gangguan' tersebut, server di tiga situs tersebut sempat down dan tidak bisa diakses.
Tahun lalu, FBI juga melakukan penyelidikan serius terhadap aktivitas kelompok internet Rusia. FBI mencurigai kelompok tersebut telah melakukan pencurian puluhan juta dolar AS dari bank-bank di AS melalui dunia maya. Sementara pada tahun 2008, lebih dari 300 situs resmi dan pribadi di Lithuania diserang dari server proxy yang berlokasi di timur wilayah Lithuania.
Beberapa situs yang terkena serangan hacker ini adalah situs pribadi dan situs pemerintahan termasuk situs komisi keamanan bagian Baltik dan situs partai yang berkuasa yaitu Partai Demokrat. Banyak yang menduga bahwa serangan di akhir pekan kemarin dipicu oleh kebijakan politik yang dilakukan oleh pemerintahan Lithuania pada dua minggu yang lalu dengan melarang pemunculan simbol-simbol komunis dan Soviet di tempat umum.
Dmitry Sklyarov, seorang mantan hacker asal Moskow menjelaskan, aktivitas hacker tidak selalu hanya mengincar uang. Menurutnya, alasan utama adalah 'mencari sebuah tantangan yang bisa memacu adrenalin'.
"Seluruh sistem di dunia ini banyak dikendalikan komputer. Mulai perbankan, keuangan dunia, telekomunikasi, sistem perusahaan dan lain-lain. Sistem-sistem tersebut cepat atau lambat bisa dibobol dan dirusak," kata Sklyarov yang kini menjadi profesor di sebuah universitas ilmu komputer ternama di Rusia.
Sklyarov yang pernah dipenjara selama tiga tahun karena membobol sistem komputer di Amerika Serikat menambahkan, hampir setengah lebih anak muda di Rusia mahir dalam matematika dan mereka telah biasa menjalankan software-software sulit. Dan menurutnya, tak sedikit dari mereka yang kemudian memilih menjadi hacker.
Dalam sebuah konferensi komputer di Amerika Serikat pertengahan tahun lalu, Sklyarov pernah mendemonstrasikan kemampuannya membobol sebuah sistem komputer hanya dengan berbekal PDF format. Inilah yang membuatnya menjadi simbol bagi kelompok-kelompok hacker di Rusia. Dalam kesempatan itu pula ia mengaku tertangkap karena ingin berhenti menjadi hacker.
Nikita Sinitsyn, seorang pimpinan redaksi Majalah 'Hacker' pernah beropini bahwa tidak semua hal yang dilakukan hacker adalah kriminal. "Kekhawatiran utama tentu saja bukan karena hilangnya sejumlah uang, namun lebih kepada ancaman terhadap kehidupan manusia yang lebih luas," ujar Sinitsyn.
Dari sini ia berpendapat masalah utama tidak terletak pada bagaimana cara menangkap hacker. Hal lebih penting menurutnya adalah menemukan sebuah mekanisme keamanan internasional yang bisa dipakai untuk menghadang serangan hacker. "Tanpa itu, bersiaplah untuk mendapat serangan," tambahnya.
Sumber : www.metrogaya.com
|