Posts: 67 Joined: 18.05.09 Location: Somewhere In Time Age: 34
Dewasa itu tumbuh (grows), bukan sekedar jadi menua (being old) dalam hal usia. Terkadang malah ada orang yg usianya lebih tua (secara fisik) namun belum dewasa (secara mental, karena "dewasa" itu matang (mature).
Orang dikatakan dewasa ciri-cirinya adalah apabila ia dapat bertanggung jawab untuk dirinya sendiri. Selanjutnya, barulah ia akan dapat bertanggung jawab untuk orang lain.
Cara memulainya antara lain:
1. Tahu mana yang perlu dan mana yang tidak perlu untuk diri kita.
2. Mengakui dan memperbaiki kelemahan yang ada pada diri kita, dan mengatur kelebihan yang ada pada diri kita sehingga "kelebihan" itu produktif - bermanfaat bagi diri dan lingkungan kita.
3. Dapat membedakan antara mudarat dan manfaat.
4. Memiliki rencana, dan menjalankan rencana itu agar berhasil.
Kadang begitu mudah semudah membaca buku dan menemukan kearifan di tiap lembarnya. Bahkan ada yang lebih mudah, seperti bercermin pada setiap kejadian yang terjadi pada orang lain.
Tapi tidak jarang, kita harus menempuh jalan yang begitu berat untuk menjadi dewasa dan sadar. Kita mesti melewati sungai fitnah yang deras, harus berani membelah rimba cobaan dengan kerja dan sabar, bahkan kita harus penuh luka sebelum akhirnya memetik hikmah dan menjadi dewasa. Ada yang berhasil, namun banyak pula yang gugur di tengah jalan.
Beberapa inspirasi menuju kedewasaan:
Pertama, harus banyak belajar, tentunya terkait dengan segala topik yang mampu mengarahkan kita mencapai kedewasaan. Belajar tidak mesti dengan baca buku saja, selagi banyak jalan menuju Roma tentu banyak peluang yang kita bisa manfaatkan sebagai media belajar.
Kedua, banyaklah bercermin diri, bukan dalam arti terus menatapi diri di depan cermin tentunya, tapi bercermin tentang diri kita, tentang apa yang telah kita lakukan, tentang sifat-sifat kita yang harus diperbaiki, dan sebagainya.
Ketiga, dengan latihan. Kita tidak cuma perlu latihan kebugaran fisik atau angkat besi untuk menjadi dewasa. Kita juga perlu banyak, banyak, dan lebih banyak waktu untuk berlatih di setiap perubahan diri kita. Diantaranya dengan melatih kesabaran jika kita adalah orang yang suka ngambek, atau dengan “memaksa” diri melakukan ibadah jika kita masih suka bermalas-malasan pada yang satu ini, serta masih banyak bentuk latihan lainnya.
Keempat, diantara yang paling penting adalah komitmen kuat dalam diri kita, yang selanjutnya ditambah dengan kedekatan kita dengan Tuhan, orangtua dan sesama, karena mereka adalah orang-orang yang tiada pernah sungkan untuk terus dan terus mengingatkan kita kepada kebaikan.